Wewe Gombel atau juga disebut Nenek Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi
Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka menculik anak-anak , tapi tidak mencelakainya.
Konon anak yang diculik biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar.
Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Latar Belakang Mitos
Menurut cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu malam hari.
Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam.
Oleh karena itu, Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut.
Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam.
Oleh karena itu, Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut.
Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan menggantung.
Nama Wewe Gombel dengan penggambaran umum seperti yang tertuis di atas mungkin juga bukan sekadar isapan jempol belaka, atau suatu analisis logis mengenai salah satu bentuk motivasi orang-orang dulu (tatanan masyarakat primodial) untuk mengantisipasi tindakan yang mengundang kebiasaan-kebiasaan buruk yang berpotensi melanggar aturan.
Misalnya anak-anak yang seharusnya belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tapi malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang.
Cerita tentang adanya sosok Wewe Gombel secara turun temurun dan paralel menyebar ke berbagai individu yang sebagaian dari para individu itu mungkin juga secara sepihak mengarang definisi tambahan mengenai sosok Wewe Gombel, kemudian merebak ke segala arah dan dikomsumsi oleh banyak pihak.
Konon katanya, Wewe Gombel berasal dari sebuah bukit di kawasan Gombel, Semarang.
Dahulu, banyak orang mati di bukit itu akibat pembantaian pada masa penjajahan Belanda.
Misalnya anak-anak yang seharusnya belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tapi malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang.
Cerita tentang adanya sosok Wewe Gombel secara turun temurun dan paralel menyebar ke berbagai individu yang sebagaian dari para individu itu mungkin juga secara sepihak mengarang definisi tambahan mengenai sosok Wewe Gombel, kemudian merebak ke segala arah dan dikomsumsi oleh banyak pihak.
Konon katanya, Wewe Gombel berasal dari sebuah bukit di kawasan Gombel, Semarang.
Dahulu, banyak orang mati di bukit itu akibat pembantaian pada masa penjajahan Belanda.
Legenda
Menurut legenda, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya.
Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain.
Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain.
Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
Disebut Wewe gombel karena kejadian ini terjadi di daerah Gombel, Semarang.
Jika kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik, maka akan terlihat bekas iklan bir bintang.
Di situlah konon letak lokasi wewe gombel berada.
Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kerajaan hantu.
Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi bangkrut.
Jika kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik, maka akan terlihat bekas iklan bir bintang.
Di situlah konon letak lokasi wewe gombel berada.
Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kerajaan hantu.
Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi bangkrut.
Ciri khas dari wewegombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang besar & menjumbai seperti buah pepaya.
Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewegombel akan di beri makan Tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia.
Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak akan suapin secara paksa.
Terkadang anak-anak yang diculik akan dihalusinasi sehingga eek yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai/inginkan. tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewegombel yang menyeramkan tersebut.
Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewegombel akan di beri makan Tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia.
Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak akan suapin secara paksa.
Terkadang anak-anak yang diculik akan dihalusinasi sehingga eek yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai/inginkan. tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewegombel yang menyeramkan tersebut.
Penculikan
BAGI masyarakat yang ada di pedesaan, hantu wewe gombel tidak asing lagi.
Dalam budaya Jawa, wewe diistilahkan hantu yang mirip manusia, sangat mengerikan dengan taring, baju compang-camping dan rambut serta kuku panjang tidak terawat.
Biasanya wewe gombel (gombel istilah dari baju yang sangat jelek), melakukan aksinya pada saat menjelang Maghrib.
Orang yang diculik wewe gombel tidak tahu, karena wewe gombel merubah dirinya menjadi saudara atau kakak, adik, orang tua dan siapa saja yang dikenal si korban.
Wewe gombel akan mengajak korban jalan-jalan, kemudian ditempatkan di tempat tinggalnya, bisa di selokan, pinggir sungai, makam, pohon-pohon yang rimbundan sebagainya.
Wewe gombel di tahun 1980 sangat melekat di benak penduduk Gesing Purworejo Jawa Tengah, banyak sudah korban-korban penculikan. Menjelang sore hari, warga Gesing khususnya anak-anak dilarangkeluar dari rumah, guna menghindari penculikan wewe gombel.
Dalam budaya Jawa, wewe diistilahkan hantu yang mirip manusia, sangat mengerikan dengan taring, baju compang-camping dan rambut serta kuku panjang tidak terawat.
Biasanya wewe gombel (gombel istilah dari baju yang sangat jelek), melakukan aksinya pada saat menjelang Maghrib.
Orang yang diculik wewe gombel tidak tahu, karena wewe gombel merubah dirinya menjadi saudara atau kakak, adik, orang tua dan siapa saja yang dikenal si korban.
Wewe gombel akan mengajak korban jalan-jalan, kemudian ditempatkan di tempat tinggalnya, bisa di selokan, pinggir sungai, makam, pohon-pohon yang rimbundan sebagainya.
Wewe gombel di tahun 1980 sangat melekat di benak penduduk Gesing Purworejo Jawa Tengah, banyak sudah korban-korban penculikan. Menjelang sore hari, warga Gesing khususnya anak-anak dilarangkeluar dari rumah, guna menghindari penculikan wewe gombel.
Refrensi :
http://www.indospiritual.com/artikel_kisah-wewe-gombel-culik-anak.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wewe_Gombel?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1226432408
kamuperlutahu21.blogspot.com/2013/06/asal-usul-hantu-wewe-gombel.html?m=1
so creepy
BalasHapuspokerv99
pokervqq
poker v
deposit via pulsa
judi uang asli indonesia
bonus turnover terbesar
bonus turnover tertinggi
situs judi online terpercaya
situs judi online teraman
Mau daftar dan butuh bantuan? hubungi kami lewat cara berikut ini
BBM > D8A8E2BC
WhatsApp > 082211681755
WeChat > V9POKER
Facebook > @V9POKER
live chat v9poker