Cari Blog Ini

Jumat, 01 Juli 2016

Have You Seen This Man? : Creepypasta indo

Have You Seen This Guy?
NOTE:saya bukanlah seorang translator hebat, jadi kalau ada teks yang berubah atau bukan arti sebenarnya, mohon dimaafkan. PEACE

     Aku sebenarnya bukan tipe orang penyayang anjing. Tapi tidak selalu begitu, padahal. Pada faktanya, Dulu Aku diajarkan untuk mencintai mereka. Aku tumbuh besar dengan memberitahu semua orang bahwa aku akan menjadi seorang dokter hewan suatu hari nanti. Tapi Dari peristiwa yang telah terjadi, aku sangat ingin berfikir bahwa aku tidak akan mau berada dalam posisiku yang sekarang ini.

Aku adalah anak yang punya penyakit gugup. Selama yang bisa kuingat, aku mengidap penyakit paranoia konstan. Tapi jika kau bertanya pada orangtuaku, mereka akan memberitahu cerita yang berbeda. Menurut mereka, aku adalah seorang anak yang kalem, baik dan sama seperti anak-anak yang lain. Yah mereka mengatakan itu sebelum aku berumur 12 ketika hidupku belum berubah derastis seperti sekarang. aku tidak mengingat banyak masa itu.... namun, ada adegan tertentu dari masa kecilku yang tak akan pernah bisa kulupakan dari pikiranku. Sesuatu (atau lebih tepatnya seseorang), yang telah membayangiku selama sisa hidupku.

1 Januari 1994

Ingat bagaimana aku bilang bahwa aku bukan tipe orang penyayang anjing?Nah, ada alasan untuk itu. Seperti yang aku katakan, aku mengatakan kepada orang tuaku bahwa aku ingin menjadi dokter hewan. Mereka mendukungku. Mereka ingin aku menjadi sukses. Mereka membelikan ku buku tentang hewan-anatomi. mereka sering mengajakku ke kebun binatang. Mereka membelikanku berbagai macam film dokumenter VHS tentang hewan. Mereka mencoba yang terbaik untuk mengangkatku menjadi seseorang yang aku impikan. seseorang yang bisa dibanggakan oleh orang tuaku.

Ulang tahunku adalah bulan november. aku akan berubah menjadi 12 tahun nanti. Upayaku sebelumnya untuk meminta hewan peliharaan kepada orang tuaku selalu berakhir dengan kegagalan. Mereka selalu mengatakan aku ini belum cukup tua, bahwa aku ini tidak siap untuk bertanggung jawab merawat hewan hidup yang bernapas. Aku akan membuktikan bahwa mereka salah. Tahun ini, umurku 12 tahun. Aku juga sudah membaca semua buku-buku tentang hewan, dan tahun ini aku yakin aku sudah siap. Sekali lagi, aku mengatakan kepada orangtuaku bahwa aku ingin memelihara hewan tahun ini. Reaksi mereka berbeda tahun ini. Ayahku memberikan sebuah jawaban yaitu "mungkin".

Dan dengan itu, sepertinya aku tahu apa hadiah yang akan kudapatkan tahun ini.

Itu tak diragukan lagi ketika aku terbangun di hari ulang tahunku dengan anjing kecil yang menjilati wajahku. Aku sangat senang saat itu. Kulihat orang tuaku berdiri di pintu kamarku dengan senyuman hangat. Mereka mengatakan padaku aku Happy Birthday, dan mereka memberi ceramah tentang bagaimana aku harus memperlakukan anjing dan makhluk hidup lainnya. Mereka juga memberiku makanan anjing, mangkuk, dan tali untuk jalan-jalan. Pada saat itu, aku merasa ini hari paling bahagia yang pernah aku alami. Anjing itu sekarang adalah teman terbaikku.

Waktu yang aku habiskan dengan anjing baruku sangat hebat. Aku ini adalah anak tunggal dan Private schooling. Jadi Sebenarnya aku tidak benar-benar mampu berinteraksi dengan orang-orang seusiaku, tapi bukan berarti aku tidak bisa melakukannya. Anjingku, yang kuberi nama Theo, ikatanku dan theo terus tumbuh dalam sebulan ini. Kami selalu jalan-jalan dengan anak-anak lain dan juga anjing mereka. Kami sering pergi jalan-jalan keluar, memandikan theo, memberinya makan, dan secara keseluruhan mencoba membuat ia bahagia, seperti yang orang tuaku lakukan padaku. Dan tak perlu dikatakan lagi, orang tuaku terkesan pada caraku merawat theo.

Tapi pendapat mereka terhadapku akan segera berubah.

Pada tanggal 1 januari awal tahun baru, dan awal baru bagiku. Saat itu aku terbangun sekitar pukul 10.00 pagi, itu lewat biasanya aku bangun tidur, malam itu aku terjaga sampai tengah malam dan aku tidak pernah begadang sampai tengah malam sebelumnya. Aku merasa seperti orang dewasa. Didapur aku disambut oleh ibuku, yang telah menyediakan sarapan lezat. Masakan ibuku itu legenda. Saat itu aku duduk di meja makan untuk sarapan, lalu theo datang dari bawah meja dan duduk di kakiku. Aku memberinya sepotong daging. Tentu dia kelihatan senang.

Sarapanku ternyata berakhir cepat. Salah satu kebiasanku adalah untuk mengambil surat setiap harinya. Segera setelah mendengar suara dari truck surat yang khas, aku segera terangkat dari kursiku. Aku masih lelah dari tadi malam. Aku meraba-raba pintu depan. Begitu aku membuka pintu, Theo berlari keluar secepat yang ia bisa. Aku tidak bisa berfikir apa yang baru saja terjadi. Dia tak pernah lakukan itu sebelumnya. Aku menyatukan pikiranku. Dan memutuskan mengejarnya. Aku mengambil jaket dari mantel-rak di pintu dan berlari keluar. Begitu aku melangkahkan kakiku di teras rumahku, aku membeku. Theo tidak berlari jauh. Dia bahkan tak meninggalkan halaman depan. Pintu keluar halaman itu diblokir oleh seorang pria.

Ini pertama kalinya aku melihat 'dia'.

Pria itu menatap lurus arahku. Dia tak berkedip. Aku tidak tau apa yang harus dilakukan dan tidak merasakan apapun. Dia tak mengatakan apa-apa. Theo menatap dia. mengibaskan ekornya. Dan terengah-engah. Tapi pria itu seolah-olah menganggap anjing itu tidak ada. Dia hanya terus menatapku. Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu. Aku ingin menyapanya. Dan cara dia menatapku seolah-olah ia mengharapkan aku mengatakan sesuatu. Tapi aku tidak bisa melakukannya. Tanpa mengalihkan pandangannya, ia berlutu dan mengangkat theo. Tapi theo merengek. Aku ingin mengatakan padanya untuk meletakan anjing itu, tapi sekali lagi, aku tak bisa. Aku hanya tak bisa memikirkan kata-kata yang tepat. Pikiranku semuanya tercampur aduk. Aku tak bisa bergerak, dan aku tak bisa berfikir jernih. Semua yang bisa kulakukan adalah menonton.

pria itu merogoh sakunya, ia mengeluarkan pisau, dan memotong tenggorokan anjing itu dengan sekali gerakan cepat. Banyak darah tumpah ke tanah yang tertutup salju. Dia masih memegang anjing itu selama beberapa detik, membiarkan darah theo membentuk genangan darah dibawahnya. Pria itu lalu melepaskan theo. Theo jatuh diatas salju merah darah. Sekali lagi, tatapan pria itu tidak berpaling dariku. dia menjatuhkan pisaunya ke tanah, dan berjalan pergi begitu saja. sampai ia benar-benar tidak terlihat ketika aku bisa menggerakan tubuhku lagi. Aku berjalan memutar balikan mayat theo, dan berdiri di atasnya. Aku ingin menangis, tapi aku tidak  bisa meneteskan air mata.

Ibuku muncul dari dalam rumah, pasti ia bertanya-tanya mengapa aku mengambil surat begitu lama. Aku tidak meragukan mengapa ia berteriak. Dia melihat diriku berdiri di atas mayat theo, pisau yang berada di tanah. Tidak perlu menjadi seorang yang jenius untuk tau apa di pikirkan ibuku.

Akibat Dari Kejadian

Dalam bulan-bulan berikutnya, orang tuaku memaksaku untuk menemui psikiater. Ketika ditanya mengapa aku membunuh theo, aku mencoba mengatakan kepadanya bahwa bukan aku yang melakukannya. Aku berusaha yang terbaik untuk menceritakan tentang pria itu.

"Baiklah," kata terapis dengan menghela napas. "Katakan seperti apa tampang orang ini."

Saat itulah aku menyadari, aku tidak bisa menggambarkan dia. Ini bukan berarti aku tak ingat wajahnya. Hanya saja...dia begitu generik sehingga aku tidak mampu untuk menggambarkan dirinya tanpa menggambarkan wajah jutaan orang lain di dunia. Wajahnya begitu dilupakan. Aku tau aku menatap pria itu selama kurang lebih 5 menit. orang akan berasumsi aku akan mampu mengingat wajah seorang pria yang telah membunuh anjing kesayanganku tanpa memalingkan pandangannya padaku. Rasanya aku tau orang itu tampak seperti apa, tapi otakku tidak bisa menerjemahkan penampilannya dengan kata-kata.

Aku tidak menjawab pertanyaan terapis. Aku hanya merosot ke kursiku.

Sepanjang hidupku, orang ini telah muncul di beberapa kesempatan. Aku bisa menceritakan dengan detail lebih lanjut di masa depan, tapi yang bisa aku katakan untuk saat ini adalah bahwa ia nyata. Aku mungkin tampak gila, tapi aku tau apa yang kulihat hari itu. Aku selalu melihat dia. Apakah di antara kerumunan saat ku menonton berita di tv, atau dalam mimpiku.

Dia nyata, Dan dia selalu mengawasi



Sumber: http://creepypasta.wikia.com/wiki/Have_You_Seen_This_Man%3F 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Berkomentar